Akademisi Berpengalaman dan Aktivis Papua Diusulkan Jadi Utusan Khusus Presiden untuk Papua

Permasalahan di Tanah Papua yang masih kompleks dan membutuhkan perhatian khusus mendorong sejumlah pihak mengusulkan pembentukan posisi Utu...

Permasalahan di Tanah Papua yang masih kompleks dan membutuhkan perhatian khusus mendorong sejumlah pihak mengusulkan pembentukan posisi Utusan Khusus Presiden untuk Papua. Posisi ini diharapkan dapat membantu Presiden Prabowo Subianto menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di wilayah tersebut.

Salah satu pendukung gagasan ini adalah Rasyid Fimbay, Ketua Majelis Muslim Papua Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Ia menyarankan agar posisi strategis tersebut diisi oleh Dr. Ir. Mervin Komber, seorang akademisi asal Papua yang juga mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

“Kami mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto agar mempertimbangkan sosok Dr. Ir. Mervin Komber, akademisi dari Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong,” ujar Rasyid Fimbay pada Selasa (14/1/2025).

Menurut Fimbay, keterwakilan politisi selama ini dirasa kurang optimal dalam menjembatani kepentingan masyarakat Papua dengan pemerintah pusat. Oleh karena itu, ia menilai keberadaan akademisi asli Papua di posisi tersebut akan menjadi langkah strategis untuk mendekatkan solusi terhadap permasalahan di Tanah Papua.

“Papua membutuhkan tokoh yang cerdas dan berpengalaman dalam memberikan solusi bagi berbagai permasalahan di wilayah ini,” tambahnya.

Mervin Komber: Akademisi Berpengalaman dan Aktivis Papua

Sosok Dr. Ir. Mervin Komber dinilai layak menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Papua karena rekam jejaknya yang panjang. Ia pernah menjabat sebagai Senator Papua Barat di DPD RI selama dua periode, yakni 2009–2019. Selain itu, Mervin merupakan lulusan Universitas Cenderawasih dan dikenal aktif sebagai aktivis mahasiswa pada masanya.

Fimbay juga menyoroti gagasan Mervin Komber tentang pembangunan Papua berbasis adat, yang dianggap inovatif dan relevan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan sosial di wilayah tersebut. “Konsep ‘Membangun Tanah Papua dengan Adat’ yang dicetuskan Dr. Mervin sangat mencerahkan. Kami berharap Presiden Prabowo Subianto mempertimbangkan usulan ini,” tutup Fimbay.

Usulan ini mencerminkan harapan masyarakat Papua agar pemerintah pusat dapat memberikan perhatian lebih serius terhadap pembangunan dan penyelesaian konflik di wilayah Papua melalui pendekatan yang lebih inklusif dan berbasis kearifan lokal.